Putaran pemilihan direktur jenderal WTO masih berlangsung dan di putaran ketiga mengerucut pada dua kandidat dari Meksiko dan Brazil. Walau tidak bisa lagi maju, namun kandidat Indonesia, Mari Pangestu, yang bisa masuk ke lima besar, telah membanggakan bangsa.
Keberhasilan Ibu Mari masuk hingga putaran kedua merupakan suatu kebanggaan tersendiri. Beliau sudah ikut berjuang meletakkan dasar-dasar perdagangan multilateral yang terimplementasi berdasarkan peraturan yang jelas dan pasti, kata Menteri Perdagangan, Gita Wirjawan, dalam pernyataan, di Jakarta, Jumat.
Indonesia melalui Kementerian Perdagangan, Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, serta Kementerian Luar Negeri, dan pihak-pihak lain, saling bahu-membahu memberi dukungan terhadap Pangestu menuju kursi puncak kepemimpinan WTO.
Hal khusus yang dicatat dari visi dan misi Pangestu adalah, dia sangat percaya perdagangan salah satu mesin utama mendorong pertumbuhan ekonomi, penciptaan lapangan kerja dan pengentasan kemiskinan.
Informasi Lainnya:
Terkait kepemimpinan puncak WTO pengganti Pascal Lamy, Gita Wirjawan menyatakan mengajak semua anggota WTO menentukan pilihan terbaik dari kandidat yang ada.
Ada tugas berat yang harus diemban direktur jenderal terpilih WTO, diantaranya memfasilitasi penyelesaian Putaran Doha serta membantu menciptakan sistem perdagangan multilateral yang adil bagi semua negara, katanya.
Dia menyatakan, Siapapun yang terpilih menjadi direktur jenderal baru WTO, saya yakin Ibu Mari akan tetap berkontribusi dalam pembangunan perdagangan baik lingkup nasional maupun internasional melalui forum-forum lain.
Selain itu, kata Gita Wirjawan, Indonesia juga akan tetap memegang komitmen dan terus berperan secara aktif mengawal upaya-upaya perbaikan sistem perdagangan multilateral di bawah WTO.
Indonesia juga mengajak seluruh anggota maupun direktur jenderal terpilih WTO untuk menyukseskan Konferensi Tingkat Menteri WTO ke-9 di Bali, pada Desember 2013.